PEKANBARUPOS.COM, PEKANBARU – Dunia pendidikan akan tetap menjadi fokus Mathlaul Anwar (MA), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Demikian dikatakan Ketua Umum Mathlaul Anwar KH Embay Mulya Syarief di Pekanbaru, Jumat (25/3/2022).
“Khittah Mathlaul Anwar itu ada tiga, pendidikan, dakwah dan sosial. Semuanya dilakukan dengan pendekatan dakwah. Jadi, kita berfokus pada tiga hal tersebut,” ujar Ketua Umum Mathlaul Anwar KH Embay Mulya Syarief pada malam ramah tamah bersama pengurus wilayah dan pengurus daerah.
Ia menjelaskan, khittah merupakan garis-garis yang dijadikan landasan oleh organisasi Mathla’ul Anwar dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Ormas Islam yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.
Menurutnya, melalui pendekatan dakwah tersebut diharapkan dapat merangkul semua elemen masyarakat. Ini berarti, Mathlaul Anwar juga ikut aktif menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sesuai dengan khittah organisasi.
Dijelaskan KH Embay, menjaga NKRI juga berarti dalam rangka mensyukuri nikmat dari Allah Ta’ala. Sebab, Indonesia terdiri dari berbagai anak bangsa, terdiri dari 17 ribu pulau dan ada ratusan bahasa daerah.
“Ada ratusan kerajaan di Indonesia, di Riau ada Kerajaan Siak. Ada 17 ribu pulau, 700 bahasa daerah. Semua ini menyatu dibawah nama Indonesia. Dan tentunya ini karena kehendak Tuhan. Maka persatuan ini harus kita jaga dan syukuri,” sebut KH Embay yang datang ke Riau bersama Sekretaris Jenderal MA.
Pelantikan Pengurus Provinsi Riau
Dari pantauan BertuahPos.com, kehadiran Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Matlaul Anwar dalam rangka Musyawarah Wilayah dan Pelantikan Mathlaul Anwar Provinsi Riau. Kegiatan dilaksanakan di Kota Pekanbaru sejak Jumat sampai Sabtu (25 – 26 Maret 2022).
Pada agenda Muswil dan Pelantikan Mathlaul Anwar Provinsi Riau Periode 2022 – 2027 ini, juga dilakukan sosialisasi dakwah MA dan Konsolidasi Pengurus se-Riau. Pada hari pertama, hadir perwakilan Matlaul Anwar dari kabupaten kota, seperti Kampar, Meranti, Indragiri Hulu dan lainnya.
Selain dari berbagai elemen masyarakat, sebagian besar pengurus berasal dari dunia pendidikan. Hal ini sejalan dengan kekonsistenan Mathlaul Anwar untuk terus secara aktif mencerdaskan anak bangsa. (rls)