Jakarta, pekanbarupos.com – Manajemen PT Telkom membutuhkan waktu 30 hari untuk memperbaiki Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS)/kabel optik yang putus di perairan Sarmi pada 17 Oktober 2016 pukul 20.30 WIT.
“Perbaikan kabel fiber optik laut akan membutuhkan waktu 30 hari dan dimulai sejak 20 Oktober 2016. Diharapkan bisa lebih cepat dari rencana semula,” ujar General Manager Telkom Witel Papua Lonely Baringin Mangaranap di Jayapura, Rabu (19/10).
Dia mengaku Telkom telah berupaya mengambil langkah antisipasi agar layanan telekomunikasi di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Sarmi bisa tetap dilakukan, meski kabel optik putus.
“Sejak 17-19 Oktober 2016, Telkom Grup telah mengambil langkah cepat dengan membangun ‘link back up’ melalui satelit dengan kapasitas 1.600 MBPS,” katanya.
Kapasitas tersebut masih akan ditingkatkan karena masih ada jaringan pendukung melalui Radio IP dengan kapasitas 800 MBPS.
“Saat ini kapasitas Radio IP Sarmi-Jayapura masih 200 MBPS, tapi pada akhir bulan ini jumlahnya akan meningkat hingga 800 MBPS, sehingga nantinya kapasitas jaringan 2,4 GBPS,” ujarnya.
Lonely menambahkan, berdasarkan identifikasi Telkom, kabel optik yang putus berada di 9,34 KM dari “Terminal Landing Station” (TLS) Base-G Jayapura ke arah sorong, dengan kedalaman 1.300 meter.
“Adapun investigasi penyebab putusnya kabel laut tersebut adalah ‘force majure’ akibat gempa bumi yang terjadi di Papua Nugini,” kata Lonely.
(aktual)