Home » Hukum Kriminal » LPA Riau Beberkan Beberapa Keganjilan di Panti Asuhan Tempat Bayi 18 Bulan Dititipkan

LPA Riau Beberkan Beberapa Keganjilan di Panti Asuhan Tempat Bayi 18 Bulan Dititipkan

PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Riau membeberkan beberapa keganjilan di Panti Asuhan Tunas Bangsa yang terletak di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.Keganjilan ini ditemukan tim dari LPA Riau yang sempat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sana, Kamis kemarin. Berikut beberapa diantaranya yang dibeberkan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Riau, Ester:1. Anak panti asuhan rata-rata berusia dua hingga 10 tahun. Menurut Ester, panti asuhan ini hanya ada anak usia dua sampai 10 tahun. Jumlah mereka sekitar 17 orang, di mana 10 perempuan dan tujuh lainnya anak laki-laki.Usut punya usut, diketahui kalau panti tersebut sudah ada sejak 10 tahun. “Katanya sudah 10 tahun, tapi anak-anak di sana kok masih kecil-kecil. Kakak-kakaknya nggak ada, ke mana mereka,” kata dia.

Ini perlu dipertanyakan dan akan kita telusuri. Kita berpraduga bisa saja terjadi human trafficking, atau eksploitasi anak untuk kepentingan lainnya. Info warga, ada anak-anak sekitar dibawa lalu dibilang anak panti, tapi nggak tau dibawa ke mana,” sebutnya.”Biasanya di panti asuhan, dihuni oleh anak yang usianya bervariasi (berjenjang). Kalau sudah 10 tahun, otomatis ada anak yang sudah remaja. Ini kemarin kita kesana tidak ada menjumpai seorang pun. Kok bisa,” sebutnya.2. Keterangan pengelola berbeda dengan RT setempat. Ini juga jadi pertanyaan serius dari LPA Riau. Ester mengaku sudah berkoordinasi dengan Pak Idang, selaku pengelola Panti Asuhan Tunas Bangsa. Namun keterangan yang ia beri berbeda dengan RT.

“Dari mulai jumlah anak, itu awalnya simpang siur dan beda-beda. Lalu soal jumlah pengasuh panti, Pak Idang bilang ada lima orang, namun kata RT setempat cuma ada dia dan istrinya,” ungkapnya. Ketidaklayakan Panti Asuhan. Ini yang menjadi keprihatinan pihak LPA Riau. Ketika ke sana kemarin, Ester mendapati ‘pemandangan’ yang membuatnya tak percaya, di mana kondisi panti sangat tidak layak.”Tempat mandi, toilet, tempat tidur dan dapurnya sangat tidak baik. Belum lagi yang lain-lain. Kita tidak tahu apakah anak-anak ini kurang gizi atau tidak. Kalau seperti itu kondisi (Panti) harusnya ditutup, karena tidak layak,” sesal dia.4. Meninggal dunianya bayi usia 18 bulan. Ini lah yang sampai sekarang masih menjadi tanda tanya besar. Kepolisian Resor (Polresta) Pekanbaru pun sedang melakukan penyelidikan pasca meninggalnya bayi ini, sebab ada beberapa kejanggalan ditemukan dari tubuhnya.”Kita sudah bentuk tim, rencana awal kita mungkin melakukan otopsi, bisa saja makam bayi ini kita gali lagi. Secara medik kita belum tahu penyebab kematiannya,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto.Bimo yang ditemui di Mapolresta Pekanbaru mengungkapkan, jajarannya sedang menyelidiki terkait kematian bayi 18 bulan itu. “Kita selidiki siapa yang bertanggung jawab atas kematiannya,” singkatnya.(adv)

Leave a Reply

x

Check Also

Tsunami Terjang Jepang Imbas Gempa Dahsyat Taiwan, 3 Wilayah Kena

Tsunami dilaporkan menerjang Jepang, Rabu (3/4/2024) pagi, saat gempa mengguncang Taiwan. Ini terlihat di tiga ...