PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Sejak tahun lalu, persisnya pada bulan Juni 2016, Greenpeace Riau membentuk Tim Cegah Api. Tim ini berfungsi untuk membantu mencegah kebakaran hutan dan kabut asap di Riau.
Hal itu dikatakan oleh Juru Kampanye Media Greenpeace, Zamzami didampingi Tim cegah api Greenpeace Indonesia, Handiko dan Leader, Andriani
Zamzami menjelaskan, Hingga saat ini Tim Cegah Api tersebut sudah berjumlah sebanyak 25 orang. Sebagian besar merupakan masyarakat Riau mulai dari Pekanbaru, Dumai, Kampar, Rokan Hulu dan terutama dilibatkan adalah warga Teluk Meranti. Serta dari Kalimantan Tengah dan Barat.
“Kita melibatkan beberapa warga Teluk Meranti, karena di daerah mereka paling sering terjadi kebakaran. Diharapkan pada tim cegah api di sana segera melapor dan lakukan tindakan pencegahan, ketika mengetahui ada titik api di daerah mereka,”ungkap Zamzami.
Handiko juga menambahkan, sebelum turun ke lapangan mereka diberi pembekalan oleh pihak-pihak yang berkompeten dalam menangani kebakaran hutan, mulai dari pihak pemadam kebakaran, Magala Agni, TNI, PMI dan pihak-pihak lainnya.
Mereka juga diberikan pelatihan P3K hingga tata cara pembuatan kanal blocking untuk mencegah terjadinya penyebaran kebakaran hutan.
Dilanjutkan Handiko, tim Pencegah Api sendiri sudah pernah turun ke lapangan untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan, yakni pada akhir tahun lalu ke Rokan Hilir.
“Tim Cegah Api pertama kali melakukan pemadaman kebakaran hutan di Rantau Bais Rohil bulan oktober 2016 lalu. Cuaca hujan waktu itu ternyata tidak membatasi bahwa adanya kebakaran. Ada sekitar ratusan hektar yang terbakar. Sebelummelakukan tindakan kita komunikasi dulu dengan RT, RW setempat, kepolisian dan Koramil,”pungkasnya. (adv)