Harga CPO Ditutup Menguat Berkat Dorongan Permintaan Ekspor

Ekbis35 Views

Harga kontrak crude palm oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives berakhir lebih tinggi pada perdagangan terakhir 22 Desember 2025, seiring meningkatnya permintaan ekspor.

Dikutip dari Bernama, Selasa, 23 Desember 2025, kenaikan itu juga dipicu oleh harga CPO yang relatif lebih murah dibanding minyak nabati lain.

Pedagang minyak sawit, David Ng, mengatakan pelemahan harga CPO dalam beberapa waktu terakhir justru menarik minat beli pelaku pasar, sekaligus memperkuat permintaan yang sedang berlangsung.

“Estimasi produksi CPO yang lemah juga memengaruhi sentimen pasar, bahwa level support berada di RM3,900 per ton dan level resistance di RM4,080 per ton,” katanya.

Pada penutupan perdagangan, kontrak Januari 2026 naik RM81 menjadi RM3,973 per ton, sementara kontrak Februari dan April 2026 masing-masing menguat RM75 ke RM3,983 dan RM3,990 per ton.

Kontrak Maret 2026 mengalami lonjakan sebesar RM80 menjadi RM3,985 per ton. Kontrak Mei 2026 juga naik RM72 menjadi RM3,988 per ton, sedangkan kontrak Juni 2026 bertambah RM68 menjadi RM3,982 per ton.

Volume perdagangan CPO futures mengalami penurunan menjadi 50,781 lot dari 81,381 lot pada hari Jumat sebelumnya. Sementara itu, open interest turun menjadi 270,951 kontrak dari 276,507 kontrak sebelumnya.

Di pasar fisik, harga CPO untuk pengiriman Januari di selatan Malaysia bertambah RM50 menjadi RM4,000 per ton.

Pergerakan positif ini mencerminkan sentimen pasar yang lebih kuat pada sisi permintaan ekspor meski volume transaksi turun. Penguatan harga CPO menjadi perhatian pelaku pasar menjelang awal 2026.***