Home » Ekonomi Bisnis » Kebijakan Kredit 11 Bank Kurang Perhatikan Dampak Lingkungan

Kebijakan Kredit 11 Bank Kurang Perhatikan Dampak Lingkungan

JAKARTA ,PEKANBARUPOS.COM – Koalisi ResponsiBank Indonesia memeringkat kebijakan kredit dan investasi 11 bank yang beroperasi di Indonesia. Dalam peringkat tersebut, HSBC menjadi bank dengan kebijakan paling baik di peringkat teratas mengungguli 10 bank lainnya.

Diikuti oleh Citibank, MUFG, Bank Danamon, BNI, Bank Mandiri, BRI, Bank Panin, BCA, CIMB Niaga, dan OCBC NISP. Hasil pemeringkatan ini menunjukkan kebijakan bank dalam setiap tema, antara lain keanekaragaman hayati, perubahan iklim, kehutanan, pertambangan, minyak dan gas bumi, hak asasi manusia, dan lain sebagainya.

ResponsiBank sendiri merupakan panduan pemeringkatan bank berbasis web yang digunakan konsumen untuk menilai tanggungjawab sosial dan lingkungan bank-bank komersial terbesar di Indonesia. Koalisi ini terdiri dari enam organisasi, yaitu Perkumpulan Prakarsa, ICW, Infid, Walhi, PWYP-Indonesia, dan YLKI.Seperti dikutip dari situs resmi ResponsiBank, HSBC dinilai dengan skor 37,83 persen. Tema hak-hak pekerja, pertambangan, hak asasi manusia, kehutanan, dan pangan berkontribusi positif terhadap penilaian HSBC. Skor terlemah HSBC datang dari tema remunerasi.

Sementara itu, tiga bank pelat merah, yakni BNI, Bank Mandiri, dan BRI masing-masing ada di peringkat 5, 6, dan 7 dengan skor 6,37 persen, 3,46 persen, dan 3,09 persen. BNI dinilai banyak mempublikasikan kebijakan operasional perusahaan ketimbang kebijakan penyaluran kredit atau investasinya kepada calon debitur.

cerita berbeda datang dari pemeringkatan Bank Mandiri dan BRI. Bank Mandiri mendapatkan skor dari tiga tema saja, yaitu pajak dan korupsi, pembangkit listrik, dan transparansi dan akuntabilitas. Poin ini diperoleh Bank Mandiri setelah membuka data cabang perusahaan di Cayman Island.

BRI juga memperoleh skor untuk tiga tema, yakni pajak dan korupsi, pangan, transparansi dan akuntabilitas. Pada tema transparansi dan akuntabilitas, BRI memiliki skor yang cukup memadai karena menyatakan penilaian investasi, salahsatunya memperhatikan pemenuhan tanggungjawab lingkungan (RKL&RPL, Amdal).

OCBC NISP menduduki peringkat terbawah dengan skor 1,13 persen. OCBC mendapatkan skor dari satu tema saja, yaitu transparansi dan akuntabilitas, sedangkan skor lainnya masih nihil lantaran perseroan belum mempublikasikan kebijakan kredit atau investasinya yang terkait dengan tema-tema yang diusung ResponsiBank.

Rotua Tampubolon, Koordinator Koalisi ResponsiBank mengaku, organisasi yang tergabung telah berupaya melakukan pendekatan kepada bank-bank tersebut untuk menerapkan aturan terkait sustainability dalam kebijakan kredit dan investasi mereka. “Namun, sulit juga untuk meyakinkan mereka, apalagi nasabah bank belum aware,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (12/9).

Sebelumnya, hasil riset koalisi organisasi kampanye dan penelitian menyebut sebesar US$3,89 miliar kredit perbankan nasional mengalir ke perusahaan-perusahaan yang diduga membawa dampak buruk bagi lingkungan. Temuan ini dirilis dalam situs forestandfinance.org berdasar pada penelitian Rainforest Action Network, TuK Indonesia, dan Profundo.

 

(CNN INDONESIA)

Leave a Reply

x

Check Also

Dukung Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat, PLN Pasok Listrik 1.385 kVA RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau

PEKANBARUPOS.COM, PEKANBARU – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau (UIDRKR) terus berkomitmen ...