PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Brobroknya moral oknum petugas Rutan Sialang Bungkuk, Kota Pekanbaru Provinsi Riau terbongkar sudah pasca kaburnya 448 orang tahanan di sana, Jumat lalu. Mulai dari Pungli, memeras hingga perlakuan tak manusiawi mencuat.Praktik uang yang selama ini terjadi di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru bukan isapan jempol semata. Bahkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dibuat marah besar mengetahui itu dari tahanan yang dijumpainya langsung, hari Minggu siang kemarin. Dia minta semua yang terlibat dipidanakan.Belum lagi permintaan Menteri itu diproses, ternyata muncul ulah oknum lainnya yang diduga melakukan hal serupa, tepatnya di Lapas Pasirpengaraian, Kabupaten Rohul Provinsi Riau. Ceritanya terungkap saat seorang wanita bernama Susianti datang ke Rutan Sialang Bungkuk, Senin siang.Sambil menangis, ia mengatakan anaknya bernama Reza dimintai uang Rp2 juta oleh orang di Lapas Pasirpengaraian buat biaya kamar. Jika tidak sang anak tidur di kamar mandi. Reza sendiri dievakuasi ke Lapas Pasirpengaraian setelah kericuhan pecah di Sialang Bungkuk, menyebabkan 488 tahanan kabur.
Usut punya usut, Susanti bukan kali itu saja mengalami pemerasan. Hal serupa juga dirasakannya saat sang anak masih menjalani hukuman di Rutan Sialang Bungkuk, jauh sebelum kasus tahanan kabur terjadi. Kata dia, setiap menjenguk Reza, oknum petugas Sialang Bungkuk kerap minta uang.”Iya, dimintai uang sama orang di dalam, katanya buat biaya kamar sebesar Rp500 ribu. Kalau menjenguk dimintai uang juga Rp50 ribu sama rokok sebungkus. Itu setiap kali menjenguk,” beber Susianti sambil berurai air mata saat diwawancarai.Saat kericuhan terjadi di Rutan Sialang Bungkuk, di mana pintu gerbang samping berhasil dibobol, Reza anaknya juga ikut kabur. “Dia disuruh keluar, katanya disuruh kabur, dipaksa, cuma nggak kemana-mana, dia di luar aja,” kisah Susianti.Kini sang anak sudah dievakuasi ke Lapas Pasirpengaraian. Namun bukannya menyelesaikan masalah, justru dirinya kembali dimintai uang buat biaya kamar Rp2 juta tersebut. Ini lah yang memicu Susianti datang ke Rutan Sialang Bungkuk, dengan maksud mengadukan nasibnya ke petugas.”Saya nggak punya saudara di sana, saya menghidupi keluarga sendiri, untuk ongkos jenguk ke sana sudah berapa, ini diminta lagi uang kamar Rp2 juta, dari mana uangnya. Tadi sudah jumpa sama petugas, katanya lagi diproses. gimana hasilnya nggak tau,” pungkasnya. (adv)