Home » Kabar Kota » 1 Tersangka Kasus Pembunuhan dan Mutilasi di Ruko Biliar Alami Tekanan Jiwa Usai Habisi Nyawa Bayu Secara Sadis

1 Tersangka Kasus Pembunuhan dan Mutilasi di Ruko Biliar Alami Tekanan Jiwa Usai Habisi Nyawa Bayu Secara Sadis

PEKANBARUPOPS.COM (PPC),PEKANBARU – Satu terduga pelaku pembunuhan sadis dan mutilasi berinisial AN alias Gondrong sempat mengalami tekanan jiwa, usai menghabisi nyawa Bayu Santoso, di Ruko biliar Desa Tanjung Medang, Rupat Utara Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.Pasca pembunuhan dan mutilasi pada 24 Maret 2017 tengah malam tersebut Gondrong mengaku sempat kabur ke hutan. Barulah tiga hari setelah itu dirinya datang ke Polsek Rupat Utara untuk melaporkan kasus pembunuhan ini. Awalnya Gondrong berstatus sebagai saksi waktu itu.Namun hasil penyelidikan polisi, Gondrong ternyata juga ikut menghabisi nyawa pria 27 tahun tersebut bersama dua orang lainnya, yakni He dan AA. Selama tiga hari itu Gondrong mengaku mengalami tekanan jiwa, hingga membuatnya melaporkan peristiwa berdarah ini.”Kenapa tersangka AN (Gondrong) akhirnya melapor, alasannya kemungkinan ada tekanan jiwa yang berat dialami oleh yang bersangkutan. Secara sadar kemudian ia melapor kepada kepolisian,” ungkap Kapolres Bengkalis, AKBP Hadiwicaksono, saat ekspose di Mapolda Riau, Kamis sore.

Kepada polisi Gondrong menampik bila dirinya ikut terlibat memutilasi tubuh Bayu. Namun pernyataan ini berbeda dengan yang dikatakan tersangka He, yang ditangkap tim gabungan Rabu tadi malam, di persembunyiannya, salah satu apartemen di Jakarta Utara.”He mengaku bahwa saat memutilasi korban si AN ini juga ikut. Sementara AN mengatakan tidak ikut serta. Ini yang masih kita dalami,” lanjut Wicaksono. Sementara untuk satu tersangka lainnya yakni AA, berstatus DPO (Daftar Pencarian Orang) Polres Bengkalis.Memang ada cukup banyak keganjilan dari keterangan mereka, salah satunya soal pengakuan Gondrong yang katanya kabur dan sembunyi di hutan setelah korban dihabisi. Padahal ketika itu pintu Ruko dalam keadaan dikunci.Adapun ketiganya diduga punya peran dalam kasus ini, di mana He disebut-sebut sebagai otak pembunuhan dan mutilasi. Dia yang ditenggarai menyuruh Gondrong untuk menghubungi korban agar datang ke Ruko miliknya malam itu. Diduga ini sudah direncanakan.Di sanalah korban lalu ditikam bertubi-tubi sehingga menderita luka parah. Usai itu tubuhnya dimutilasi menjadi 13 potongan dan dimasukkan ke dalam travel bag. Tak cukup di situ, travel bag tersebut lalu disembunyikan di dalam drum dekat Ruko. (adv)

Leave a Reply

x

Check Also

Dukung Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat, PLN Pasok Listrik 1.385 kVA RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau

PEKANBARUPOS.COM, PEKANBARU – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau (UIDRKR) terus berkomitmen ...