PEKANBARUPOS>COM (PPC),PEKANBARU – Sejak 2015, kasus dugaan penipuan perjalanan haji dan umrah selalu berulang di Riau setiap tahun. Yang paling akhir menimpa ratusan calon jemaah ibadah umrah perusahaan travel berinisial JPW yang berkantor di Pekanbaru.
Sesuai jadwal, mereka sudah melaksanakan ibadah umrah Desember 2016, tapi itu batal. Mereka dijanjikan berangkat Januari 2017, namun batal lagi. Hingga kini, akhir Februari 2017, mereka masih menunggu kepastian keberangkatan.
Saat sejumlah calon jemaah umrah pun mendatangi kantornya, tak seorang pun dari manajemen perusahaan dapat memastikan jadwal keberangkatan. Karena itulah banyak calon jemaah meminta kembali uang mereka.
“Ketika itu dijanjikan satu waktu satu bulan untuk pengembalian uang,” ungkap Zulkifli, salah seorang pendaftar umrah
Sebulan berlalu, ia kembali mendatangi kantor perusahaan menagih janji pengembalian uang. Zulkifli kembali harus kecewa, karena tidak satu pun perwakilan perusahaan yang bisa memberi jawaban.
Zulkifli merupakan warga Kabupaten Indragiri Hulu. Ia berencana akan menunaikan ibadah umrah bersama tiga anggota keluarganya, termasuk istri dan anak.
Untuk membiayai keberangkatan ke Tanah Suci, ia merogoh kocek Rp 90 juta.
Belakangan, Zulkifli dan calon jemaah lainnya menggelar pertemuan dengan manajemen perusahaan perjalanan tersebut dan disaksikan pejabat dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau.
Hasilnya ada dua opsi, yakni tetap berangkat mulai Maret 2017 atau pengembalian uang (refund) secara penuh.
Berdasarkan catatan Tribun, sejumlah calon jemaah berasal dari luar Pekanbaru sempat ramai-ramai mendatangi kantor JPW. Selain dari Indragiri Hulu (Inhu), ada pula yang berasal dari Bengkalis. (adv)