PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Transparansi dan keterbukaan yang dibangun di era pemerintahan Gubernur Riau Andi Rachman (Arsyadjuliandi Rachman) ”tercoreng” gara-gara ulah kabinetnya yang anti kritik meski dalam menjalankan kegiatan menggunakan uang rakyat melalui APBD. Bukannya membenahi diri, justru ada badan yang justru melakukan upaya-upaya yang tidak sejalan dengan semangat pemerintahan Arsyadjuliandi Rachman.Dua tahun pemerintahan Andi Rachman sebenarnya sudah berjalan dengan baik, meski diawal ”diragukan” banyak pihak. Namun berkat komunikasi yang baik dan kemampuan membuka diri terhadap kritik, saran dan masukan, era Gubernur Riau Andi Rachman mulai meraih kepercayaan publik. Bahkan beberapa penghargaan tingkat nasional diraih berkat prestasi ini.Sayang, ”sikap politik dan pemerintahan” Andi Rachman ini tidak diterjemahkan dengan baik oleh sebagian lembaganya seperti Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta, yang dikabarkan melayangkan somasi ke sejumlah media yang mengkritik kinerjanya.”Saya sampaikan kepada seluruh kepala OPD harus berani berbicara dengan wartawan. Salah satunya untuk mengekpos program kerjanya sampai dimana,” kata Andi Rachman kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Senin
Menurut pria yang akrap disapa Andi Rachman ini, seharusnya pejabat pemerintah bersinergi dengan media massa yang bertugas sebagai penyambung lidah masyarakat.Ia pun meminta wartawan untuk melaporkan siapa saja kepala OPD yang anti wartawan. Ia pun berjanji akan menegur langsung bawahannya itu, sekaligus menjadi poin penilaian khusus.”Kasih tahu aja siapa orangnya, nanti jadi bahan penilaian,” tuturnya (adv)