PEKANBARUPO.COM (PPC),PEKANBARU – Kantor Bank Indonesia Provinsi Riau mengajak masyarakat Pekanbaru agar berbelanja kebutuhan sehari-hari sesuai keperluan saja dan tidak perlu panik menyikapi kenaikan beberapa harga di wilayah setempat pascaputusnya jalur lalulintas Sumatera Barat – Provinsi Riau sepekan lalu.
“Barang-barang dari Sumbar memang nampak ada kenaikan,” kata Kepala Bank Indonesia Riau Siti Astiyah di Pekanbaru, usai melakukan peninjauan beberapa pasar tradisional setempat guna mengecek harga komoditas asal Sumbar yang di pasarkan di Pekanbaru, Kamis.
Siti Astiyah mengemukakan jika masyarakat tidak panik dan berbelanja sesuai kebutuhan setiap hari saja, maka tidak akan ada lonjakan permintaan di pasar.
Sehingga stok kebutuhan pokok yang mengalami penurunan pasokan karena terganggunya trasportasi Sumbar-Riau tidak akan mendorong pedagang berspekulasi lebih menaikkan harga lagi.
“Belilah secukupnya saja untuk kebutuhan hari ini saja, sehingga demannya tidak tinggi,” tuturnya.
Diakui Siti dari hasil peninjauan yang dilakukan tim ke Pasar Kodim Pekanbaru didapati harga komoditas seperti sayuran, cabai keriting dan sebagainya asal Sumbar pascalongsor mengalami kenaikan.
“Dari pantauan di pasar Kodim barang asal Sumbar ada kenaikan,” kata Siti lagi.
Tetapi menurut Siti, Pekanbaru harus bersyukur ternyata wilayah tersebut tidak sepenuhnya tergantung pada Sumbar. Karena masih ada pasokan sembako dan sayuran yang diisi dari Medan, Sumatera Utara.
Sehingga meskipun ada kenaikan barang dari Sumbar, tetapi yang asalnya dari Sumut harganya masih tetap.
“Walau ada beberapa barang Sumut yang naik karena menurunnya pasokan,” urai Siti.
Misalkan cabai keriting, walau asal Sumbar sudah melonjak mencapai Rp50.000 perkilogram namun cabai Medan masih Rp34.000 perkilogram naik dari Rp28.000 per kilogram.
Namun demikian sebut Siti secara keseluruhan kenaikan harga barang karena banjir dan putusnya jalur Sumbar-Riau ini relatif terbatas bukan menyeluruh.
“Karena itu kita berdoa moga-moga infrastruktur yang rusak bisa cepat membaik, sehingga kenaikan harga tidak berlanjut dan cepat kembali ke harga yang normal,” harap Siti lagi.
Disisi lain Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru Masirba Sulaiman membenarkan timnya bersama BI turun ke beberapa pasar tradisional dan gudang di Pekanbaru untuk mengecek langsung kodisi harga kebutuhan pokok pascalongsor dan putusnya jalur Sumbar-Riau.
“Memang terjadi kenaikan pada komoditas sayuran asal Sumbar karena penambahan biaya transportasi untuk angkutan barang,” kata Masirba Sulaiman di Pekanbaru.
Menurut Masirba mencotohkan harga cabai keriting di Bukittinggi Rp25.000 per kilogram. Namun tiba di Pekanbaru sudah menjadi Rp40.000-Rp45.000 per kilogram.
“Bahkan ada yang jual Rp50.000 per kilogram,” tegasnya.
Untuk itu sebut irba solusinya jalur transportasi Sumbar-Riau harus segera pulih kembali.
Dari pantauan sidak tadi didapat harga wortel dijual Rp8.000 perkilogram naik dari sebelumnya Rp6.000 perkilogram. Buncis juga diperdagangkan Rp17.000 per kilogram naik dari Rp15.000 sebelumnya.
Kentang tetap Rp10.000 karena dipasok dari Medan demikian juga kol Rp 3.000.
Cabai keriting asal Medan juga naik dari Rp28.000 per kilogram jadi Rp 34.000 per kilogram. (adv)