Home » Kabar Kota » Tingkat Partisipasi Rendah, Elviandri: Saat ini Kita Masuk Era Apatisme

Tingkat Partisipasi Rendah, Elviandri: Saat ini Kita Masuk Era Apatisme

PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau, Elviandri S HI, M Hum menilai, rendahnya tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2017 kali ini dikarenakan lihat ada 3 faktor penting yang melatarbelakangi.

 “Faktor pertama adalah penyelenggaranya, mulai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi, KPU kabupaten/kota, Bawaslu, Panwaslu kabupaten/kota, dan jajaran penyelenggara lainnya,” kata Elviandri saat dihubungi Tribun, tadi malam.

 Dikatakannya, sosialisasi yang dilakukan oleh pihak penyelenggara biasanya sangat terukur secara ilmiah, dan bisa dilihat terhadap dampaknya kepada jumlah pasrtisipasi pemilih. Bagaimana sosialisasi yang dilakukan terhadap masyarakat, apakah benar-benar sampai atau hanya untuk memenuhi syarat saja.

 “Jika sosialisasi yang dilakukan benar-benar sampai kepada masyarakat, maka masyarakat tentunya akan sangat ramai dan benrbondong-bondong datang ke TPS. Tapi ketika sosialisasi itu tidak sampai, maka tentunya akan berdampak kepada rendahnya tingkat partisipasi,” imbuhnya.

Faktor selanjutnya menurutnya adalah, masyarakat apatis terhadap pelaksanaan Pilkada, dan tidak peduli sama sekali. Kita melihat, saat Pilkada 9 kabupaten/kota sebelumnya, tingkat partisipasi pemilih cukup tinggi, namun di Pilkada ini malah menurun.

 “Saat ini kita memasuki era apatisme. Benang berahnya adalah peta politik nasional. Kita memang tidak sedang membicarakan Pilkada Jakarta, tapi itu sangat berpengaruh terhadap paradigma masyarakat, bahwa, siapa pun yang akan dipilih, maka nasib kita hanya seperti itu saja. Walau pun hal itu bisa dibantah, tapi akan tetap saja sebagian masyarakat apatis dan tidak perduli terhadap pelaksanaan Pilkada 2017. Mereka masih akan berpikir, yang salah bisa menjadi benar, dan begitu juga sebaliknya,” tuturnya.

 Selanjutnya adalah, sosialisasi dari masing-masing pasangan calon. Jika pasangan calon tidak maksimal dalam melakukan sosialisasi dan kampanye dalam masyarakat, maka masyatrakat tentu tidak kenal dengan siapa calon yang akan dipilihnya.

 “Tapi kalau pasangan calon intens untuk mendatangi masyarakat, maka masyuatrakat juga akan sangat antusias untuk berupaya memenangkan calon, dengan datang ke TPS dan memilih calon yang bersangkutan. Kalau calon kurang turun ke masyarakat, tentu hal ini tidak akan terjadi,” pungkasnya.

 Setidaknya 3 hal tersebut menurutnya menjadi poin-poin utama dan penyebab rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2017 ini (adv)

Leave a Reply

x

Check Also

Dukung Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat, PLN Pasok Listrik 1.385 kVA RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau

PEKANBARUPOS.COM, PEKANBARU – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau (UIDRKR) terus berkomitmen ...