Kebiasaan anak menghabiskan waktu dengan gadget sering membuat orang tua khawatir. Selain berisiko menurunkan fokus, penggunaan layar berlebihan dapat memengaruhi kreativitas dan kesehatan mata. Untuk mengatasi hal itu, orang tua bisa mengajak anak beraktivitas dengan mainan DIY atau mainan buatan sendiri. Aktivitas sederhana di rumah ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu anak mengembangkan imajinasi, keterampilan motorik, dan kemampuan berpikir.
Membuat mainan sendiri memberikan pengalaman bermain yang berbeda. Anak terlibat penuh dalam proses, mulai dari mengumpulkan bahan, merakit bentuk, hingga mencoba hasil akhirnya. Melibatkan anak dalam pembuatan mainan membuat mereka merasa lebih memiliki dan lebih antusias untuk bermain, sehingga perhatian mereka dapat teralihkan dari gadget secara alami.
Salah satu ide mainan DIY paling mudah adalah membuat pesawat atau kapal dari kertas. Meski tampak sederhana, aktivitas ini bisa memicu eksperimen—anak mencoba berbagai bentuk lipatan agar pesawat terbang lebih jauh atau kapal tetap mengapung. Selain melatih motorik halus, kegiatan ini juga mengasah logika dan rasa ingin tahu anak.
Barang-barang bekas di rumah juga bisa menjadi bahan utama untuk membuat mainan kreatif. Kardus, misalnya, dapat diubah menjadi mobil-mobilan, terowongan kereta, dapur mini, hingga rumah-rumahan. Anak bisa mewarnai, menghias, atau menambahkan stiker sesuai imajinasi mereka. Hal ini membuat permainan menjadi semakin personal dan menarik. Selain itu, mendaur ulang kardus juga membantu mengajarkan anak pentingnya menjaga lingkungan.
Botol plastik bekas sering kali dapat disulap menjadi permainan seru. Orang tua dapat membuat bowling mini dengan menyusun botol sebagai pin, atau mengubah botol menjadi roket sederhana menggunakan kertas warna. Aktivitas seperti ini melatih koordinasi tangan-mata dan membuat anak lebih aktif bergerak. Untuk anak balita, botol dapat dijadikan rattle dengan menambahkan biji-bijian atau manik-manik sebagai isi.
Ada juga ide membuat slime atau playdough dari bahan dapur. Dengan menggunakan tepung, garam, minyak, dan pewarna makanan, orang tua bisa membuat adonan yang aman dimainkan. Anak dapat membentuk berbagai figur sesuai imajinasi mereka. Selain menyenangkan, permainan ini membantu memperkuat keterampilan sensorik dan kreativitas anak.
Selain itu, orang tua bisa membuat puzzle sederhana dari karton tebal. Cukup gambar bentuk hewan, angka, atau karakter favorit anak, lalu potong menjadi beberapa bagian. Anak diminta menyusun ulang puzzle tersebut, melatih konsentrasi dan kemampuan memecahkan masalah. Puzzle DIY bisa dibuat dalam berbagai tingkat kesulitan, disesuaikan dengan usia anak.
Ide lain yang tidak kalah seru adalah membuat alat musik sederhana seperti marakas dari botol bekas atau drum kecil dari kaleng kosong. Anak bisa mendekorasinya lalu memainkannya, sekaligus belajar mengenal ritme dan suara. Kegiatan ini sangat cocok dilakukan bersama-sama untuk mempererat bonding keluarga.
Dengan sedikit kreativitas, rumah bisa menjadi pusat permainan yang menyenangkan tanpa harus bergantung pada gadget. Mainan DIY membantu anak tetap aktif, terlibat, dan bersemangat dalam kegiatan sehari-hari. Selain hemat biaya, aktivitas ini juga membantu menumbuhkan rasa percaya diri, tanggung jawab, dan kemampuan berpikir kreatif sejak dini.
