Home » Ekbis » Garuda Indonesia Targetkan 100 Armada di 2025, Tetap Waspada Tekanan Rupiah

Garuda Indonesia Targetkan 100 Armada di 2025, Tetap Waspada Tekanan Rupiah

Maskapai nasional Garuda Indonesia melakukan rencana ekspansi armada, dengan menargetkan operasional hingga 100 pesawat di akhir 2025.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, mengungkapkan langkah ini menjadi bagian dari strategi. Terutama untuk memperkuat kapasitas produksi seiring tren pemulihan industri penerbangan.

“Kami proyeksikan sampai akhir 2025 Garuda akan memiliki sekitar 100 armada,” ujar Wamildan dalam keterangan tertulisnya dikutip pada Selasa, 8 April 2025.

Namun di tengah ambisi tersebut, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi perhatian serius. Pasalnya, biaya sewa pesawat — yang umumnya dihitung dalam dolar — ikut terdampak fluktuasi mata uang. “Kita harus hati-hati [terkait kondisi rupiah],” katanya.

Dia menambahkan, saat ini Garuda Indonesia membuka berbagai opsi skema pengadaan pesawat, baik melalui penyewaan penuh dengan kru (wet lease/ACMI) maupun penyewaan tanpa kru (dry lease). Sebagai gambaran, rata-rata biaya sewa satu pesawat per bulan berkisar US$300.000.

Penambahan pesawat dilakukan secara bertahap dengan tetap mempertimbangkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), permintaan pasar, kondisi rantai pasok, serta kinerja internal perusahaan. “Jumlah penumpang juga menunjukkan tren yang lebih baik,” imbuhnya.

Dilansir dari Bisnis.com, sejak akhir 2024 hingga kuartal pertama 2025, Garuda telah menambah dua pesawat narrow body Boeing 737-800NG, yakni PK-GUF dan PK-GUG. Dua unit tambahan dengan tipe serupa—PK-GUH dan PK-GUI—dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal II setelah menjalani proses perawatan.

Kinerja operasional Garuda Group sepanjang 2024 menunjukkan sinyal positif. Total penumpang yang diangkut mencapai 23,67 juta, tumbuh 18,54% dibandingkan 2023 yang mencatat 19,97 juta penumpang. Dari jumlah tersebut, Garuda Indonesia (mainbrand) berkontribusi 11,39 juta penumpang, sementara Citilink menyumbang 12,28 juta penumpang.

Sejalan dengan itu, frekuensi penerbangan grup juga meningkat 12,21% secara tahunan, dari 145.500 menjadi 163.271 penerbangan.

Dengan tren pertumbuhan ini, Garuda Indonesia tampaknya serius mengejar peluang pasar pascapandemi, meskipun tetap harus menavigasi tantangan eksternal seperti fluktuasi nilai tukar.***

2025-04-08
x

Check Also

Segudang Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan

Jeruk nipis dan kecap untuk obat batuk sering kali kita dengarkan. Menurut sebagian orang memang ...

Exit mobile version