Home » Kabar Kota » Kasus Panti Tunas Bangsa Jadi Catatan Buruk, Gubernur Riau Minta Kadissos Lakukan Ini, Andi Rachman: Akan Ketahuan Nanti

Kasus Panti Tunas Bangsa Jadi Catatan Buruk, Gubernur Riau Minta Kadissos Lakukan Ini, Andi Rachman: Akan Ketahuan Nanti

PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Terungkapnya kasus penelantaran anak dan panti sosial di Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru beberapa waktu lalu menjadi cerminan betapa buruk dan lemahnya pengawasan Dinas Sosial Provinsi Riau maupun Kota Pekanbaru terhadap keberadaan panti-panti sosial di wilayahnya.

Apa lagi, Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru itu beroperasi beberapa tahun belakangan tanpa izin dan sempat menarik perhatian donatur dari berbagai kalangan. Mengapa pemerintah bisa tidak tahu?

Melihat kegagalan bawahannya dalam melakukan pengawasan itu, Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman meminta Dissos baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk menertibkan kembali panti-panti sosial di wilayahnya masing-masing.Orang nomor satu di Riau ini pun menegaskan agar Dissos tak saling menyalahkan ketika instansi yang mereka pimpin sama-sama lalainya.”Besok kalau provinsi nggak melakukan pengawasan atau kota nggak melakukan pengawasan akan ketahuan nanti,” kata Andi Rachman saat membuka rapat koordinasi daerah penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Hotel Premiere Pekanbaru, Kamis.

Andi pun meminta Dissos Riau agar segera menjalin kerja sama dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Riau dalam pengelolaan data kedinasannya, baik itu data panti maupun data komunitas adat terpencil dan lainnya.”Dissos perlu menjalin kerja sama dengan Diskominfo untuk pengelolaan data. Jadi pembinaan dan pengawasan panti-panti sosial bisa berbasis teknologi,” tandasnya.Sekedar pengingat, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Provinsi Riau terus melakukan penyidikan terkait Yayasan Tunas Bangsa yang sempat bikin heboh pasca tewasnya balita 18 bulan bernama M Zikli. Sang pemilik berinisial Lili sudah ditahan dan jadi tersangka. Kasusnya sampai kini terus bergulir.Kasus yang menjerat pemilik yayasan berinisial Lili tersebut ternyata masih menyimpan beberapa misteri, bahkan sedikit berbau kontroversial. GoRiau.com (GoNews Group) sudah merangkumnya untuk anda, apa saja itu?

1. Misteri Kematian Tujuh Orang Anak Panti Desas-desus ini sempat bikin geger, di mana Lili sempat mengutarakan bahwa ada beberapa anak panti di yayasannya yang meninggal dunia sebelum almarhum M Zikli. Namun jejaknya sulit sekali dilacak polisi, lantaran minimnya data dan informasi terkait itu.Lili mengaku sudah tak ingat lagi detail soal ketujuh anak-anak tersebut. Secara garis besar, dugaan tersebut masih abu-abu. Namun begitu, sampai kini aparat berwajib masih terus menelusurinya sesuai petunjuk yang ada, termasuk dari keterangan tersangka.”Untuk tujuh korban ini masih dicari asal keluarganya, lalu kedua medical recordnya. Nah soal batas waktu (sampai kapan penyidikan itu, red), yang jelas anggota masih jalan ya,” kata perwira yang menyandang pangkat melati tiga dipundaknya itu.

2. Dugaan Anak-anak Panti Mengalami Eksploitasi Ini juga masih diusut kepolisian. Sebelumnya sempat mencuat kalau Lili ditenggarai melakukan eksploitasi terhadap anak-anak panti tersebut, semisal disuruh mengemis bahkan diduga dijual. Sejauh ini Lili menyangkal tuduhan tersebut. Ia menganggap itu tidak benar.Sejumlah warga yang tinggal di dekat panti tersebut menyebutkan kalau anak-anak ini sering tak berada di sana. Kadang mereka dijemput menggunakan mobil lalu pulang saat petang. Kabar-kabarnya mereka dibawa untuk mengemis.Terus soal keganjilan lainnya, bahwa tidak ada anak panti yang berusia remaja. Saat kasus itu mencuat pertama kali, penghuni panti berusia dua hingga 11 tahun. Hal ini bahkan menimbulkan tanda tanya besar, ke mana anak-anak lainnya, padahal panti tersebut sudah berdiri cukup lama.

3. Dugaan Kalau Panti Yayasan Tunas Bangsa Dijadikan ‘Kedok’ Bisnis Hal ini juga masih terus diusut kepolisian, terutama dugaan modus operandi dari Yayasan Tunas Bangsa tersebut untuk meraup pundi-pundi uang dari para donatur. Sebab, tak sedikit warga bahkan artis ternama yang menyumbang ke sana.Meski demikian, anak-anak panti hidup dengan kondisi sangat tidak layak. Banyak makanan didapati sudah kadaluarsa. Belum lagi bangunannya kumuh serupa gudang yang terbengkalai. Di sana sini banyak makanan dan barang hasil sumbangan yang tak digunakan.Walhasil, dugaan kalau yayasan tersebut hanya kedok bisnis oleh Lili pun mencuat. “Kita lihat prosedur pendirian yayasan lah. Kedua apa motifnya, lalu bagaimana modus operandi,” Kombes Susanto memastikan.”Sekarang yang paling utama terkait dugaan kekerasan, itu menurut alat bukti yang sah dan yang sudah terpenuhi. Terhadap pengembangan yang lain termasuk tujuh orang itu masih kita diproses,” pungkasnya. (adv)

2017-03-16

Leave a Reply Cancel reply

x

Check Also

Dukung Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat, PLN Pasok Listrik 1.385 kVA RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau

PEKANBARUPOS.COM, PEKANBARU – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau (UIDRKR) terus berkomitmen ...

Exit mobile version