Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) mengalami penurunan pada perdagangan Kamis, 26 Desember 2024. Padahal sebelumnya sempat naik selama dua hari.
Di Bursa Malaysia, harga CPO untuk kontrak pengiriman Maret ditutup melemah 0,26% ke level MYR 4.546 per ton dibandingkan posisi penutupan terakhir sebelum libur Natal.
Tapi, secara mingguan harga CPO masih mencatat kenaikan sebesar 1,42% secara point-to-point, sebagaimana dilansir dari Bloomberg Technoz, Jumat, 27 Desember 2024.
Sentimen dari Malaysia sebagai produsen CPO terbesar kedua dunia turut membebani pergerakan harga.
Beberapa perusahaan kargo melaporkan bahwa ekspor CPO Malaysia pada periode 1–25 Desember turun tipis sebesar 1,1–4% dibandingkan periode yang sama bulan lalu.
Selain itu, penguatan nilai tukar ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,38% turut memengaruhi harga.
Apresiasi ringgit membuat CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Dari perspektif teknikal harian, CPO masih berada dalam zona bearish.
Hal ini tercermin dari nilai Relative Strength Index (RSI) yang berada di angka 39, menunjukkan posisi bearish karena berada di bawah level 50.
Meski demikian, pergerakan harga CPO masih dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, termasuk dinamika ekspor dan nilai tukar mata uang.***