PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bersinergi dengan Organisasi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja dan Kementrian Kesehatan menggelar pemeriksaan Inspeksi Visual Asam (IVA) bagi masyarakat. Hal ini untuk pendeteksian dini terhadap penyakit kanker leher rahim atau dikenal dengan kanker serviks.
Kegiatan tersebut seiring dengan kunjungan ibu negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo ke Pekanbaru, yang dipusatkan di Pasar Limapuluh, Rabu kemarin. Dalam kunjungan istri orang nomor satu di Indonesia tersebut, didampingi oleh Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan, Maya A Rusady, dan Kepala Divisi Regional II BPJS Kesehatan, Hidayat.
Dikatakan Maya, kegiatan pemeriksaan ini sebagai bentuk upaya menekan jumlah penderita kanker serviks di Indonesia. Dengan memberikan pelayanan lebih dekat kepada masyarakat baik di perkotaan hingga pedesaan. “Kebanyakan kasus kanker serviks akan terdeteksi ketika sudah berada di stadium lanjut. Tentu untuk melakukan pengobatannya akan lebih sulit dan akan membutuhkan biaya pengobatan yang tidaklah murah,” ujar Maya.
Oleh sebab itu, dihimbau kepada seluruh masyarakat khususnya para wanita menikah, yang sudah berusia di atas 35 tahun untuk bisa melaukan pendeteksian dini. Dengan melakukan pemeriksaan sebagai salah satu bentuk upaya promotif dan preventif, yang telah dicakup dalam layanan BPJS Kesehatan.
Dijelaskannya, kanker serviks akan sulit dideteksi pada saat stadium awal, untuk itu perlu dilakukan skrining kesehatan melalui layanan kesehatan deteksi dini. Tentunya para wanita khususnya ibu bisa mendapatkan layanan sesuai dengan benefit yang telah disesuaikan dengan kepesertaan. Apalagi penyakit ini sebenarnya sangat mudah untuk dicegah dan didetekai, yakni dengan melakukan deteksi dini dan Pemberian vaksinasi.
Berdasarkan data secara nasional, lanjut Maya, di tahun 2016 jumlah kanker serviks ditingkat rawat jalan dan lajutan baru mencapai 12.820 kasus. Dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp56,5 miliar. Sementara di tingkat rawat inap berjumlah 6.938 kasus dengan total biaya sebesar Rp87,1 miliar.
“Tahun ini kita menargetkan dalam kegiatan deteksi dini bisa melakukan pemeriksaan IVA diangka 8.000 kasus. Untuk itu, kita akan bekerjasama dengan seluruh faskes dan juga rumah sakit agar bisa kkut memberikn pelayanan deteksi bagi pasien, khususnya peserta JKN KIS,”jelasnya.
Capaian Riau Baru 2 Persen
Sementara itu, kegiatan pemeriksaan IVA untuk wilayah Regional II BPJS Kesehatan, meliputi daerah Riau, Sumatera Barat, Jambi dan Kepri, capaian peserta IVA hingga Februari 2017 tercatat masih minim yakni sebanyak 744 peserta dengan hasil IVA positif 2,96 persen. Sedangkan untuk capaian peserta papsmear 425 peserta dengan hasil positif hanya 1,1 persen.
“Jadi ini merupakan bentuk keseriusan dari pemerintah melalui program Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker pada Perempuan yang digelar secara serentak di 1.558 titik, bisa menyabet MURI,” ungkap Maya.
Ditambahkn Kepala Divre II BPJS Kesehatan, Hidayat menuturkan, sebagai bentuk kelanjutan dalam kegiatan ini, nanti pihaknya juga akan menggerakan ibu-ibu PKK, dan dharmawanita, baik dari kabupaten hingga propinsi untuk bisa ikut memberikan motivasi agar mau melakukan deteksi awal kanker serviks. Karena dalam pemeriksaan yang diberikan para peserta tida lagi dikenakan biaya tambahan lagi.
“Selagi layanan yang diambil sesuai dengan kelas yang diambil. Maka tidak ada lagi tambahan biaya, semua ditanggung BPJS Kesehatan,” pungkasnya. (adv)