Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo Sik MM mengatakan kepada RiauGreen.com, pelaku berinisial KH (31), ia bertugas sebagai operator komputer di kantor Camat Tapung, Koto Bangun Desa Salo, Kampar.
Sementara korban bernama Aminudin Zalukhu (26) warga Desa Petapahan, Kecamatan Tapung Kab Kampar korban pungli dalam pengurusan pemindahan data KTP.
Pelaku diketahui meminta uang kepada korban sebesar Rp. 920 ribu untuk memperlacar urusan pemindahan data kependudukan. Dari pelanggaran diatas tersangka dikenakan sangsi pidana Pasal 95b UU RI No.24 Thn 2013, Perubahan atas UU No. 23 Th.2006 tentang Adminitrasi Kependudukan.
Menurut keterangan pelaku melaui ponselnya mengatakan, bahwa KTP istri korban Rosayati Zebua bermasalah, kemudian korban datang ke Kantor Camat dan dijelaskan oleh pelaku bahwa KTP istri korban tidak bisa diproses karena telah didaftarkan di wilayah Gunung Sitoli Nias.
Kemudian korban diminta untuk tarik data dari Gunung Sitoli Nias ke Kampar. Kemudian korban menanyakan biayanya, tetapi pelaku belum dijawab harganya. Sesampainya korban di rumah, tersangka mengirim pesan singkat yang berisikan “untuk tarik data dari Nias dikenakan biaya sebesar Rp.914 ribu, kalau tidak di bayar KTP istri korban tidak bisa diproses”.
Kemudian korban datang lagi untuk memberikan dana sesuai yang diminta pelaku sebesar Rp. 14 ribu,” ujar Guntur.
Mendapat informasi adanya pungli dalam pengurusan KTP, Tim Saber Pungli Polres Kampar sekitar pukul 13.30 Wib menuju TKP dan melalukan tangkap tangan terhadap pelaku.
Selanjutnya korban, pelaku dan barang bukti dibawa ke Polres Kampar untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tegas Guntur. (adv)
