MALANG ,PEKANBARUPOS.COM – Pelatih Arema Cronus Milomir Seslija menyatakan, pertandingan melawan Perseru Serui di Stadion Gelora Marora, Kepulauan Yapen, Papua, Minggu (13/11) memang berat.
Selain perjalanan yang menguras tenaga pemain, juga disebabkan kepemimpinan wasit bernama Untung dirasa tidak adil.
”Wasit merusak permainan. Dia juga memberikan hukuman penalti,” kata Milo seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group) hari ini.
Protes terhadap wasit ini sudah beberapa kali dilakukan Milo. Saat kalah di tandang, Milo sering mengeluhkan kepemimpinan wasit yang tidak adil.
Kendati demikian, Milo menyatakan, kalau soal wasit tidak mau diperpanjang.
”Kami tidak ingin banyak alasan dari kekalahan ini. Terpenting, kami akan lebih kuat lagi untuk pertandingan ke depan,” ungkap pelatih asal Boznia Herzegovina tersebut.
Jika melihat pertandingan itu, lanjut Milo, Arema mempunyai beberapa kesempatan. ”Ada beberapa peluang yang hilang, tapi ada dua kesempatan yang baik. Sayangnya masih belum berhasil,” imbuh pelatih 52 tahun ini.
Dia juga tidak lupa mengapresiasi lini belakangnya. Pemain pengganti Junda Irawan juga bermain ciamik.
Ya, saya bangga pada pemain. Mereka sudah berusaha dengan keras, Junda juga excellent,” ungkap mantan Direktur Teknik Barito Putera ini.
Baginya, kekalahan ini juga bukan karena absennya empat pemain pilar. ”Bukan karena tak ada mereka (empat pemain pilar), hanya tidak ada peluang yang bagus,” ungkapnya.
Empat pilar yang dimaksud adalah Cristian Gonzales yang cedera memar di pinggang, Feri Aman Saragih, Esteban Vizcarra, dan Goran Gancev terkena akumulasi kartu kuning.
Semua pemain, lanjutnya, sudah berjuang dengan keras melawan Perseru.
”Sebenarnya jika kami beruntung, pasti bisa membuat pertandingan ini imbang,” ungkapnya.
Melihat poin yang sama dengan Madura, dan masih dekat dengan jangkauan Persipura yang punya 50 poin, Milo tidak khawatir.
”Kami masih yang terbaik dan masih kuat. Tentu kami sangat optimistis bisa menjadi juara,” pungkasnya.
(jpnn)
