Home Ā» Nasional Ā» Efek Samping Langka Terkait Vaksin AstraZeneca: Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik?

Efek Samping Langka Terkait Vaksin AstraZeneca: Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik?

ProdusenĀ vaksinĀ Covid-19Ā AstraZenecaĀ mengakui vaksin yang diproduksi bisa memicuĀ efekĀ sampingĀ langka bahkan hinggaĀ kematian.

Pernyataan pihakĀ AstraZenecaĀ dimuat usai sejumlah keluarga kecil di Inggris menuntut salah satu produsenĀ vaksinĀ Covid-19Ā tersebut.

Dikutip dariĀ Kompas.comĀ pada Rabu (1/5/2024) AstraZeneca dalam dokumen pengadilan mengakui vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping langka.

Raksasa farmasi tersebut digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksinnya yang dikembangkan bersama University of Oxford menyebabkanĀ kematianĀ dan cedera serius.

Diberitakan The Telegraph, Minggu (28/4/2024), para pengacara berpendapat, vaksinĀ AstraZenecaĀ (AZ) menimbulkanĀ efekĀ sampingĀ buruk pada sejumlah kecil keluarga.

Kasus pertama diangkat pada 2023 oleh Jamie Scott, ayah dua anak, yang mengalami cedera otak permanen karena pembekuan darah dan pendarahan di otak usai menerima vaksin pada April 2021.

Saat itu, rumah sakit menelpon istrinya sebanyak tiga kali untuk memberi tahu bahwa suaminya akan meninggal.

AstraZeneca menentang klaim tersebut. Namun, dalam dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi di Inggris pada Februari lalu, perusahaan farmasi ini menyebut vaksinnya dapat menyebabkan TTS.

ā€œDiakui bahwa vaksin AZ, dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan TTS. Mekanisme alasannya tidak diketahui,ā€ tulisĀ AstraZeneca.

ā€œLebih jauh lagi, TTS juga bisa terjadi tanpa adanya vaksin AZ (atau vaksin apa pun). Penyebab dalam setiap kasus individu akan bergantung pada bukti ahli,ā€ lanjutnya.

TTS atau sindrom trombosis dengan trombositopenia adalah masalah kesehatan yang menyebabkan penderita mengalami pembekuan darah serta jumlah trombosit darah rendah.

Total 51 kasus telah diajukan ke Pengadilan Tinggi, dengan korban dan keluarga yang menuntut ganti rugi hingga sekitar 100 juta poundsterling atau setara Rp 2 triliun (kurs Rp 20.392 per poundsterling).

Diketahui merek vaksinĀ AstraZenecaĀ juga sempat dipakai Indonesia untuk pengendalian Covid-19.

Dikutip dari situs resmi Kominfo, melalui skema kerja sama multilateral jalur fasilitas Covax kembali tiba di Tanah Air.

Sebanyak 3.476.400 dosis vaksin jadiĀ AstraZenecaĀ yang dibawa menggunakan pesawat Emirates Airlines sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Selasa (13/07/2021) sekitar pukul 20.22 WIB.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang memberikan keterangan secara virtual menyebut bahwa pengiriman ini merupakan bukti nyata komitmen Covax dalam penyetaraan akses vaksin bagi negara di dunia.

ā€œPada hari ini kita kembali menyaksikan contoh konkret upaya Covax melakukan pengiriman vaksin kepada negara AMC (advance market commitment). Indonesia kembali menerima 3.476.400 dosis vaksinĀ AstraZenecaĀ melalui jalur multilateral Covax Facility,ā€ ujar Menteri Luar Negeri.

Kedatangan vaksinĀ AstraZenecaĀ hari ini merupakan pengiriman kedelapan vaksin melalui jalur fasilitas Covax.

Hingga tanggal 13 Juli 2021, Indonesia telah menerima vaksin jadi secara gratis dari jalur multilateral sebanyak 14.704.860 dosis.

Secara keseluruhan, pemerintah telah mengamankan dan menerima 137.611.540 dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku maupun berupa vaksin jadi, dari berbagai merk.

ā€œSebagaimana teman-teman media ikuti, kemarin 12 Juli 2021, Indonesia juga telah menerima vaksin Sinovac sejumlah 10.280.000 dosis dalam bentuk curah atau bahan baku. Dan siang ini pada pukul 12.05 WIB, Indonesia juga telah menerima vaksin Sinopharm berjumlah 1.408.000 dosis vaksin jadi,ā€ lanjutnya.

Ā 

sumber : wartakotalive.com

2024-05-02
x

Check Also

Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Naik Atau Turun?

Harga emas batangan Antam yang dijual di Pegadaian hari ini, Rabu, 16 April 2025, menunjukkan ...

Exit mobile version