PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Panti asuhan anak-anak milik Yayasan Tunas Bangsa yang terletak di Jalan Bukit Rahayu (Singgalang V) Tenayan Raya, Kota Pekanbaru Provinsi Riau sekarang sudah ditutup, bahkan terpasang garis polisi. Tak ada yang boleh melintas masuk.Sekilas, kondisi panti pasca penutupan ini bisa bikin merinding orang yang melihatnya. Kenapa tidak, bangunan tak terurus itu seakan-seakan menggambarkan cerita bagaimana anak-anak di bawah umur hidup secara tidak layak selama ini. sempat masuk kesetiap ruangan bangunan tersebut melihat banyak sekali barang-barang dengan kondisi yang berantakan. Sisa makanan dibiarkan begitu saja, bahkan ada yang sudah membusuk dan mengeluarkan aroma tak sedap.Lalu tercium aroma bangkai dari tikus yang sudah mati dan dimakan belatung. Tak ada satu pun ruangan yang kondisinya rapi, semua berantakan. Banyak barang hasil sumbangan tergeletak begitu saja dan tak terpakai.
Masuk lebih dalam, sampah berserakan di mana-mana. Tiap-tiap lorong yang menghubungkan bangunan satu dan lainnya juga tak terawat. Lagi-lagi aroma busuk menyeruak menganggu hidung, yang muncul dari kontur bangunan yang lembab itu.
Tidak ada sirkulasi udara di sana, yang tampak cuma onggokan barang-barang yang tak tahu kegunaannya. Ada mi instan, minuman kaleng, susu, teh, gula, beras dan sebagainya, di mana sebagian sudah kadaluarsa, bahkan berulat.Panti tersebut sudah beberapa hari ini dipasangi garis polisi, demi kepentingan penyelidikan. Minggu sore tadi polisi sempat membongkar lubang berukuran 1×1 meter yang berada diruang belakang, yang awalnya diduga sebagai kuburan.Tak akan ada yang kuat berlama-lama berada di kawasan panti tersebut. Namun itu lah yang dirasakan anak-anak titipan selama ini, sebelum kasusnya mencuat pasca meninggalnya balita 18 bulan bernama M Zikli.
Kini panti asuhan tersebut jadi cerita warga setempat. Tiap melintas di depannya, warga selalu menoleh sekedar melihat dengan penuh rasa penasaran. Selama ini warga tak banyak yang tahu soal aktivitas tempat itu.Tak hanya di dalam, halaman panti asuhan ini juga tak terurus. Rumputnya sudah meninggi. Ada mobil operasional terparkir dengan ditutup terpal. Sepertinya sudah lama tak dipakai, di mana di dalamnya dijadikan tempat menaruh barang sumbangan.Yayasan Tunas Bangsa yang dikelola seorang wanita bernama Lili ini diketahui punya beberapa cabang, diantaranya panti jompo hingga pengidap gangguan jiwa. Hasil Sidak ditemukan tak ada satu pun panti yang bisa dibilang layak. (adv)