PekanbaruPos.Com Kabar Terbaru Kota Pekanbaru
PEKANBARUPOS.COM – Tak lama lagi Bank Riau Kepri akan membuka kantor cabangnya di Ibu Kota Jakarta. Hal inipun menjadi kontroversi banyak pihak. Pasalnya, untuk pembukaan kantor cabang di ibukota harus buku 3 berdasarkan PBI, sementara Bank Riau Kepri baru buku dua.
Disisi lain, jika pembukaan kantor cabang hanya sebagai representative tentu sangat disayangkan.
“Kenapa, karena kalau representative hanya bisa mengumpulkan dana, tidak bisa menyalurkan. Kalau mengumpulkan dana, itu uang keluar karena akan membayar bunga. Sedangkan pendapatan bank diantaranya dengan menyalurkan kredit karena akan mendapatkan pemasukan,” ujar seorang internal Bank Riau Kepri kepada wartawan protal berita PekanbaruPos.com yang minta namanya tidak disebutkan.
Menurutnya, dengan hanya sebagai kantor representative dengan cost atau biaya yang tinggi seperti operasional dan lainnya akan sangat disayangkan. “Jadi, pembukaan jaringan kantor berdasarkan PBI dalam buku dua, harus buka di provinsi tetangga dulu seperti Sumbar atau Jambi. Kalau buku tiga bisa dengan modal diatas 5 triliun,” sebutnya.
Sedangkan Bank Riau Kepri masih buku dua dengan modal 2 sampai 5 triliun. Itupun modal Bank Riau Kepri mendekati dua triliun atau dibulatkan menjadi dua triliun.
“Kalau representative saya khawatir menjadi beban baru, biaya karyawan, sewa kantor, operasional dan lainnya. Costnya tinggi, belum lagi beban bunga. Jadi sebaiknya mulai dari provinsi tetangga dulu. Nah, OJK akan mengeluarkan izin sebagai apa, apa OJK tidak mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya bagi Bank Riau Kepri yang juga lagi kesulitan,” terangnya.
Ia menambahkan, berharap manajemen Bank Riau Kepri lebih berhati-hati lagi termasuk pihak OJK. “Saya pesimis pembukaan akan membawa dampak positif, mudah-mudahan OJk sangat berhati-hati dalam memberi izin. Jangan seperti program Laku Pandai yang gagal itu, apa sekarang tak jelas,” ketusnya.
Sementara itu, pekanbarupos yang mencoba untuk mengkonfirmasi ke direktur utama Bank Riau Kepri hingga berita ini diturunkan belum memberikan respon apapun. Baik dihubungi maupun pesan singkat yang dikirim tidak dibalas.(al)
