Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives kembali mencatat kenaikan pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025. Kenaikan ini ditopang oleh penguatan harga minyak kedelai dan sentimen pasar yang positif akibat turunnya produksi CPO di Indonesia.
Pedagang minyak sawit David Ng mengatakan bahwa tren produksi CPO yang lebih rendah di Indonesia ikut mendorong kenaikan harga di pasar berjangka. “Kami melihat harga CPO didukung di atas RM4.250 dan memiliki resisten di kisaran RM4.400,” ujar David Ng kepada Bernama.
Pada penutupan perdagangan, kontrak spot bulan Agustus naik RM48 menjadi RM4.244 per ton. Kontrak September 2025 melonjak RM52 ke level RM4.298 per ton, sementara kontrak Oktober 2025 juga naik RM51 menjadi RM4.315 per ton.
Kenaikan berlanjut pada kontrak bulan-bulan berikutnya. Kontrak November 2025 naik RM49 menjadi RM4.320 per ton, Desember 2025 naik RM47 menjadi RM4.317, dan Januari 2026 naik RM51 menjadi RM4.313 per ton.
Volume perdagangan juga meningkat signifikan menjadi 75.900 lot dari 75.575 pada hari sebelumnya. Namun, open interest sedikit menurun menjadi 231.569 kontrak dari sebelumnya 231.767 kontrak.
Sementara itu, harga CPO fisik untuk wilayah Selatan pada Juli tercatat naik RM50 menjadi RM4.270 per ton.
Kenaikan ini menandakan sentimen positif di pasar minyak sawit berjangka, seiring kekhawatiran terhadap pasokan global dan tren harga minyak nabati lainnya.
— Bernama