PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Heboh soal besarnya anggaran jasa bagi pengamanan gedung DPRD Riau yang mencapai Rp5,6 miliar pada APBD 2017, disikapi Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman untuk ditunda penganggarannya. Namun Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman justru mengaku tidak tahu soal anggaran tersebut.”Iya yang tender itu siapa? Pemprov (Riau)? Pemprov itu kepalanya Gubernur. Gimana itu yang tender Gubernur, kok Gubernur yang minta ditunda,” kata Noviwaldy yang akrab disapa Dedet tersebut, Senin. Noviwaldy Jusman berkilah tidak tahu karena tak ikut perkembangan. Namun dia merasa heran anggaran yang sudah ditender harus ditunda lagi. Anggaran sebesar itu diketahui untuk pengadaan 136 tenaga security bagi keamanan gedung wakil rakyat.”Kita lihat dulu ya, yang diamankan itu apa-apa saja. Disitu ada analisanya, tidak mungkin ada mark up,” jelas dia.
Politisi Partai Demokrat ini menyebutkan, terkait pengamanan DPRD Riau seberapa kebutuhan dan anggarannya Tupoksi ada di kesekretariatan dewan. Dia mengatakan, upaya pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di lingkungan gedung pemerintah daerah tersebut.”Dulukan sempat heboh soal ditemukannya bungkus sabu-sabu di gedung dewan. Ini tidak boleh terjadi, karena itu perlu ada pengamanan yang diperketat,” sebutnya (adv)