PEKANBARYPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Ratusan mahasiswa Akademi Analis Kesehatan dari Kampus AAK Fajar dan AAK Jhon Paul II mengikuti seminar kesehatan di Graha Pena Riau, Ahad pagi. Seminar ditaja Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik Indonesia DPW Riau.
Narasumber dalam seminar itu yakni Darmadi SKM Biomed. Salah satu yang disampaikan yakni pengetahuan tentang cara pemeriksaan darah, urine dan kimia darah dalam mendiagnosis kanker hati.
“Setiap pemeriksaan, pengambilan sampel darah, urine dan kimia darah itu penting. Pengambilan terbaik dilakukan pada pagi hari agar hasil pemeriksaannya lebih akurat,” ujarnya dalam seminar tersebut.
Dijelaskannya, kanker hati disebabkan banyak hal. Bisa akibat disebabkan Hepatitis B dan C kronis serta penyalahgunaan alkohol.
“ Jadi untuk melakukan indentifkasi, pemeriksaan yang harus dilakukan adalah kadar hemoglobin, jumlah dan jenis lekosit. Sedangkan untuk parameter indentifkasi adalah bilirubin total, ALP, Gamma GT, total protein dan SGOT/SGPT,” ungkap pria yang juga merupakan dosen Universitas Abdurrab Pekanbaru ini.
Darmadi menambahkan, tahap awal kanker hati tidak memberikan gejala dan tanda klinik. Namun pada stadium lanjut, mungkin bisa didapatkan tanda-tanda seperti penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, mudah capek dan merasa lelah, hati membesar, perut membesar, kulit dan matanya kelihatan kuning serta kotoran berwarna putih. “Jadi itulah tahapan yang harus diketahui jika nantinnya mendapatkan pasien kanker hati,”ujarnya.
Kasus kanker dijelaskan Darmadi menempati peringkat lima pada laki-laki dan sembilan pada perempuan serta merupakan kanker tersering di dunia. “80 persen berada di negara sedang berkembang seperti Asia Timur dan Tenggara serta Afrika
Tengah yang merupakan wilayah prevalensin tinggi,” ujarnya mengakiri pembahasan materi.
Ketua Imatelki M Maulana Karni didampingi ketua panitia Irma Lianti mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk menambah pengetahuan bagi para mahasiswa analis yang nantinya berkecimpung dalam pemeriksaan laboratorium. “Sehingga tidak ada keraguan lagi jika mereka sudah mengetahui tanda-tandanya,” ujarnya
Selain Darmadi, barasumber lainnya yang dihadirkan yakni Ketua Imatelki Indonesia Nurfadilah dan Penasehat Imatelki H Ngatini. Peserta yang hadir mencapai 300 mahasiswa analis.
“Imatelki DPW Riau didirikan pada 20 November 2016 dengan tujuan menampung aspirasi para mahasiswa. Imatelki sebagai wadah para mahasiswa analis labor, sedangkan Patelki wadah bagi para analis labor yang sudah bekerja,” tuturnya (adv)