PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia (ADEI), Bari Arijono. menyebutkan, hari ini tanggal 1 Februari ADEI genap berusia 1 tahun. Meski masih serumur jagung namun ADEI telah banyak menorehkan pencapaian yang patut diacungi jempol.
“Terbukti, bulan Desember 2016 lalu tepatnya pada tanggal 8, ADEI dipanggil Kantor Staf Presiden untuk memberikan rekomendasi program RPJMN Pemerintahan Jokowi-JK 2017-2019 untuk sektor-sektor strategis khususnya ekonomi digital,” ungkap Bari.
Menurut Bari, terbentuknya DPD ADEI Kepri yang menjadi role model untuk rencana pembentukan enam DPD lainnya di wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Riau, Kalsel dan Makasar, merupakan wujud nyata ADEI membangun ekonomi digital di daerah. Apalagi pelantikkan DPD ADEI Riau dilakukan di kediaman Gubernur Riau.
“Ini sebuah momentum yang tidak bisa kami lupakan dan mengangkat nama ADEI di tingkat Provinsi Riau. Mudah-mudahan akan ditiru oleh DPD lain,” ujar Bari.
Bari mengatakan, terbangunnya mindset baru digitalisasi di antara pengurus dan member ADEI, hingga mengubah cara berbisnis dari model konvensional menjadi model online, juga patut diapresiasi bahwa keberadaan ADEI memberi manfaat di dalam dan ke luar di era transformasi digital ini.
“Khususnya untuk pelaku usaha UMKM yang telah berhasil kami dampingi selama ini, diharapkan akan mampu menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 7 persen. Mari bersama menjaga komunitas ADEI penuh dengan informasi yang bermanfaat, edukasi digital yg berkualitas serta jauh dari unsur politik dan SARA, memberikan inspirasi banyak pihak, sehingga banyak orang lebih sering melakukan kolaborasi satu sama lain yang saling menguntungkan,” papar Bari.
Bari menambahkan, berapa banyak orang yang tergabung dengan ADEI merasakan dampak positifnya, keuntungan bisnis dan jeli dalam melihat peluang di era digital ini. Meski baru genap 1 tahun namun keberadaan ADEI mampu menembus batas asosiasi atau institusi lain yang jauh lebih dulu berdiri untuk bekerjasama, menandatangani beberapa kesepakatan MoU, event, dan kegiatan lainnya. Bahkan booth ADEI pertama langsung berdiri di event ICT terbesar di Indonesia Communiq Indonesia bulan September 2016 lalu, dan akan berlanjut setiap tahun hingga ke Singapura, Communiq Asia.
“Mari diakan segera terbentuk sebuah Badan atau Komite Nasional Ekonomi Digital di tahun 2017 ini yang diprakarsai oleh ADEI. Lembaga ini akan menjadi pusat informasi, regulasi dan kebijakan pembangunan ekonomi digital nasional, yang akan memberikan rekomendasi roadmap ekonomi digital, Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di SEA (South East Asia) dan semua harus menjadi pemain di dalamnya, pemenang di negeri sendiri,” terang Bari.
Bari mengulas, banyak potensi bangsa ini yang bisa digitalisasikan sebagaimana negara-negara lain yang lebih dulu melakukannya. Dari sektor pertahanan, pariwisata, maritim, pertanian, transportasi, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Inilah saatnya ekonomi digital Indonesia bangkit, menyongsong masa depan bangsa tercinta ini jauh lebih baik. (adv)
