PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Sepuluh tahun bukan waktu sebentar bagi Andi menghuni panti jompo, lansia dan orang gila milik Yayasan Tunas Bangsa di Tenayan Raya, Pekanbaru.
Ia begitu fasih menceritakan kondisi yang dialami penghuni selama menetap di sana. Alih-alih hidup diperhatikan justru panti tersebut tak ubahnya neraka bagi mereka.
Sempat takut bercerita akhirnya Andi mengungkapkan kejahatan pengurus panti ketika menyiksa penghuni, seperti menyiramkan air panas bercampur cabai rawit.
“Apakah saya akan dikeluarkan hari ini,” Andi berulang kali bertanya hal tersebut ketika didatangi rombongan Dinas Sosial Riau, Lembaga Perlindungan Anak Riau.
Acapkali penyiksaan yang dialami penghuni panti bertempat di bangunan belakang. Ruangan tersebut juga dilakukan untuk menyiksa perempuan.
Tak hanya menyiramkan air panas bercampur cabai rawit petugas juga menendang penghuni panti.
Selama sepuluh tahun sudah 32 orang penghuni yang meninggal.
“Orang yang meninggal itu dibiarkan sekarat. Tidak dibantu,” Andi menambahkan jika penghuni yang meninggal dikuburkan di Palas, Pekanbaru.
Cerita kekejaman lain yang Andi beberkan terkait pengelola panti yang sengaja mengambil perempuan hamil dengan iming janji-janji.
“Perempuan hamil yang dikatakan gila di bawa ke sini. Ditunggu sampai melahirkan. Anaknya diambil sedangkan yang perempuan dikurung di panti,” kata dia. (adv)