PEKANBARUPOS.COM (PPC),PEKANBARU – Panitia Imlek Bersama 2017 Provinsi Riau bertandang ke Riau Pos, pagi. Kehadiran rombongan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau Peng Suyoto, Ketua PSMTI Pekanbaru Mariana, Ketua Panitia Imlek Bersama 2017 Kamin dan Humas PSMTI Riau Ket Tjing ini disambut segenap jajaran pimpinan Riau Pos Group Divre Pekanbaru.
Pada kunjungan ramah-tamah tersebut, Peng Suyoto mengungkapkan, perayaan tahun ini akan berbeda. Kendati tidak ada dirayakan dengan kembang api secara resmi seperti biasa, namun tahun ini digelar lebih terbuka. Hal itu membuatnya optimis perayaan Imlek Bersama tahun ini akan lebih meriah.
’’Pertama ingin kami tekankan, ini bukan perayaan agama tapi murni budaya. Jadi akan lebih terbuka untuk siapa saja untuk menghadirinya. Kami juga akan mengundang organisasi lintas etnis, semua organisasi etnis di Riau akan hadir. Termasuk nanti organisasi Tionghoa Islam. Untuk menjamin kemeriahannya, kami juga sudah bekerja sama dengan Riau Pos sebagai media patner untuk ekspos mulai dari persiapan hingga penutupan,’’ sebut Peng.
Peng bersama panitia lainnya hadir ke Riau Pos sebagai tindak lanjut dari hasil kesepakatan kerja sama dengan Riau Pos. Hal ini dibenarkan CEO Riau Pos Group Makmur Kasim. Makmur pada pagi itu mengundang seluruh pimpinan perusahaan Riau Pos Group yang berkantor di Pekanbaru hadir bersamanya. Hal ini membuat para tamu suprrise. Karena ada lebih dari 30 orang meyambut mereka dan semuanya merupakan pucuk pimpinan di belasan anak usaha Riau Pos.
Makmur sendiri menyambut baik kerja sama ini dan siap memeriahkan festival budaya tahunan yang akand dipusatkan di Kampung Tionghoa Melayu, Jalan Karet tersebut. Menurut Makmur, kebersamaan, kedamaian dan harmoni antar suku bangsa di Riau akan menimbul keselarasan. Baik itu dalam hal kemajuan pembangunan derah dan juga melancarkan dunia usaha di dalamnya.
’’Keharmonisan ini harus terus terjaga dengan baik. Dengan suasana nyaman itu usaha dan bisnis bisa berjalan lancar dan terus tumbuh. Kami mengapresiasi panitia imlek bersama memilih bekerja sama dengan Riau Pos, karena setiap tahun kami konsisten memberikan tempat untuk pemberitaan perayaan Imlek. Di grup kami di berbagai kota Indonesia juga sudah menjalin kerja sama dengan PSMTI setempat. Dengan pengalaman dan keluasan cakupan area, kami yakin, Imlek tahun ini akan makin meriah,’’ kata Makmur.
Mengenai penegasan bahwa Imlek ini bukanlah sebuah prosesi agama, kembali ditegaskan Ketua Panitia Imlek Bersama 2017 Kamin. Sejarahnya, kata dia, Imlek awalnya bermula dari festival penyambutan musim semi dan menandai berakhirnya musim dingin. Masyarakat Tionghoa di tanah leluhurnya membuat festival yang salah satu tujuannya untuk menyambut musim bercocok tanam yang dilakukan pada musim semi.
Soal kenapa pemilihan warna merah, ini sama sekali tidak berkaitan dengan kesukuan. Imlek identik dengan merah karena menurut cerita turun-temurun, saat perayaan atau pesta rakyat di awal-awal pelaksanaannya berabad-abad yang lalu, masyarakat sempat diganggu makhluk. Masyarakat jadi takut, tapi ternyata makhluk itu takut dengan seorang anak berbaju merah. Maka agar masyarakat tetap dapat merayakannya dan tidak diganggu makhluk tersebut, semua masyarakat akhir mengenakan baju merah hingga kini.
Dalam suasana penuh kehangatan pada pertemuan siang itu, Kamin juga menyampaikan sejumlah agenda utama perayaan Imlek tahun ini di Riau. Acara akan dimulai dengan prosesi bazar yang akan digelar di Jalan Karet pada 19 – 22 Januari 2017. Selama bazar, akan ada pasar malam dan pentas budaya Tionghoa di Jalan Karet juga. Lalu pada puncak acara ini pada 21 Januari 2017, digelar prosesi utama dengan pengundang seluruh organisasi perwakilan lintas etnis di Provinsi Riau.
’’Pada 30 Januari 2017 akan dilaksanakan Imlek Bersama di Hotel Furaya, diisi pentas budaya dan dijadwalkan akan dihadiri Gubernur Riau. Pada 5 Februari 2017 akan digelar kegiatan Kaligrafi di Mal SKA. Untuk perayaan Cap Go Meh digellar pada 11 Februari. Tahun ini kami mengusung tema Dengan Semangat Bhineka Tunggal Ika Kita Bangun NKRI yang Harmonis,’’ kata Kamin.
Sependapatan dengan Peng Suyoto, Kamin juga menyebutkan, pihaknya meniadakan penembakan kembang api. Hal ini untuk menghormati dan menjaga kondisi harmonisasi serta untuk menghormati kondisi perekonomian Riau saat ini. Hingga diharapkan, festival ini jauh dari kesan foya-foya.
Atas kesepakatan kerja sama ini, Direktur Riau Pos Zulmansyah Sekedang yang juga hadir pada pagi itu meminta agar panitia tidak sungkan-sungkan berkomunikasi dengan Riau Pos. Hal ini akan ekspos menjelang acara makin diintensifkan. ’’Acara kecil saja kalau terus diberitakan akan menjadi besar. Apalagi acara tahunan seperti ini, pasti akan jauh lebih meriah,’’ kata Zulmansyah. (adv)